BPM Sinergikan Peran Bidan dan Penyuluh

Administrator 02 Oktober 2016 03:05:11 WIB

TANJUNG – BPM PP KB Pemdes Lombok Utara mendorong paritisipasi aktif KB di masyarakat. Ini menyusul tingginya angka pasangan usia subur tiap desa yang mencapai 3 ribu.

Plt Kepala BPM PP KB Pemdes Lombok Utara Heriyanto mengungkapkan, ini kali pertama ia mengajak bidan klinis di desa dan penyuluh, serta kader SPMD desa duduk bersama di satu meja. Langkah sinergitas ini dibangun guna menetapkan pola pelayanan terbaik untuk mendorong angka partisipasi aktif KB di masyarakat.

Ada 57 bidan klinis yang hadir dan 31 penyuluh dari 33 orang. ”Ada dua penyuluh yang mundur, yakni Desa Malaka dan Desa Mumbulsari,” ujarnya.

Ditambahkan, sinergitas antara bidan klinis dan penyuluh diperlukan dalam implementasi program di lapangan. Sebagaimana tupoksinya, penyuluh berperan memberikan konseling ke masyarakat sedangkan bidan klinis yang memberi tindakan seperti suntikan, pil, dan IUD.

Menurut Herianto koordinasi antara bidan desa dan penyuluh ini sangat penting. Terlebih masing-masing bidang, sudah dilengkapi dengan prasarana pendukung operasional. ”Kalau ada warga yang kesulitan mengakses bidan desa untuk ber KB, jemput dia dengan sepeda motor yang ada. Jadi, kita sudah sampai seperti itu pola pelayanan yang kita bangun,” tandasnya.

Lebih lanjut, Heriyanto mengatakan, peningkatan pelayanan tidak semata didasari kuantitas kepesertaan KB yang harus ditingkatkan. Ia menyadari, partisipasi KB di Lombok Utara tiap tahun berada di atas rata-rata nasional, dengan kisaran 65 persen bahkan lebih. Pemerintah pusat menargetkan kepesertaan KB sebesar 65 persen pada 2019.

”Kita inginkan kualitasnya yang meningkat. Dari tujuh metode KB, itu dibagi dua yakni KB jangka pendek dan KB jangka panjang. Harapan kita, peserta KB jangka pendek seperti pil dan kondom berpindah menggunakan KB jangka panjang, seperti IUD atau Implan,” jelasnya.

Selain peningkatan kualitas, Heriyanto juga menegaskan, akan mempertahankan capaian KB sebesar 65 persen tersebut. Karena hingga Agustus lalu, partisipasi KB telah menyentuh angka 59,8 persen dari Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) periode Januari hingga Desember sebesar 8.600 PPM.

Ia  juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak takut ber KB, khususnya menyangkut biaya. Pasalnya, bagi warga kurang mampu, biaya KB jangka panjang sudah ditanggulangi dana Provinsi dan dana pusat. Sedangkan kebutuhan KB jangka pendek, dibackup APBD kabupaten. ”Tidak ada persoalan sejauh ini,” pungkasnya. (puj/r7)

 

Sumber : (http://www.lombokpost.net/2016/10/01/bpm-sinergikan-peran-bidan-dan-penyuluh/)

Komentar atas BPM Sinergikan Peran Bidan dan Penyuluh

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

KONTAK AMBULAN DESA

087761815446

Lokasi MEDANA

tampilkan dalam peta lebih besar