Desa MEDANA

TANJUNG – Wakil Gubernur NTB H. Muhammad Amin meminta seluruh kades untuk tidak takut dan ragu dalam memanfaatkan dana desa (DD) yang digelontorkan pusat. Selain itu, Amin juga mengaku puas dengan hasil penggunaan DD yang dilakukan sejumlah desa di Lombok Utara. Hal ini disampaikannya saat melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penggunaan DD di Desa Pemenang Barat dan Pemenang Timur, kemarin (21/4).

Dalam kunjungan ini, Amin didampingi Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) NTB Fathul Gani, Wakil Bupati Lombok Utara Sarifudin, dan Kepala BPM PP KB Pemdes Lombok Utara Jayadi.

Wagub mengunjungi lokasi pertama yakni di Dusun Katol Karang Bangket, Desa Pemenang Timur. Di lokasi ini Wagub melihat langsung saluran air yang dibangun menggunakan DD 2015.  ”Ini bagus manfaatnya dirasakan langsung masyarakat. Karena sebelum ada saluran ini jika hujan air bisa membanjiri pemukiman warga,” kata Amin

Di lokasi kedua, Wagub mengunjungi Dusun Montong Bae, Desa Pemenang Barat. Di dusun ini wagub memberikan pengarahan terkait penggunaan DD untuk pemberdayaan masyarakat.

Ditemui usai kunjungan, Wagub mengimbau agar semua Kades tidak perlu ragu dan takut untuk menggunakan dana desa. Karena jika ragu maka akan berdampak program tidak akan bisa akselerasi. Dalam implementasinya mesti dirasakan langsung oleh masyarakat. ”Kalau semuanya bekesinambungan tentu angka kemiskinan juga akan berkurang,” terangnya.

Lebih lanjut, Wagub meminta kades untuk mempercepat pencairan DD tahun 2016. Khusus di Lombok Utara, diketahui pada triwulan I belum ada desa yang mencairkan DD yang saat ini sudah berada di kas daerah. ”Sebelum dicairkan Kades harus punya perencanaan yang baik. Kalau belum ada desa yang mencairkan berarti perlu peningkatan kapasitas. Selain kades, pendamping desa juga perlu peningkatan kapasitas,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Utara Sarifudin menyampaikan perlunya sosialisasi dan pembinaan terkait penggunaan dana tersebut. ”Saya ingin menyampaikan agar kepala desa tetap hati-hati menggunakan dana tersebut. Jangan sampai, penggunaan dana tersebut akan berujung pada proses hukum,” jelasnya.

Terpisah, Kepala BPM PP KB Pemdes Lombok Utara Jayadi mengungkapkan hingga saat ini memang belum ada desa yang mencairkan DD. Namun sudah ada beberapa desa yang saat ini berkas pencairan sudah selesai diverifikasi dan sedang dalam proses verifikasi di DPPKAD Lombok Utara. ”Desa Gondang, Tanjung, Mumbul Sari, dan Kayangan sudah masuk ke DPPKAD sedang verifikasi di DPPKAD,” ungkapnya.

”Semoga yang lain juga bisa segera menyusul,” pungkasnya.

Berikut data dana desa 2016 untuk 33 desa di Lombok Utara, Desa Gondang Rp 825 juta lebih, Desa Bentek Rp 882 juta lebih, Desa Rempek Rp 865 juta lebih, Desa Genggelang Rp 898 juta lebih, Desa Sambik Bangkol Rp 831 juta lebih, Desa Kayangan Rp 770 juta lebih, Desa Santong Rp 764 juta lebih, Desa Selengen Rp 826 juta lebih, Desa Sesait Rp 884 juta lebih, Desa Gumantar Rp 871 juta lebih, Desa Salut Rp 745 juta lebih, Desa Dangiang Rp 735 juta lebih, Desa Pendua Rp 730 juta lebih, Desa Bayan Rp 855 juta lebih, Desa Loloan Rp 806 juta lebih, Desa Anyar 817 juta lebih, Desa Sukadana Rp 955 juta lebih, Desa Akar-Akar Rp 864 juta lebih, Desa Senaru Rp 868 juta lebih, Desa Mumbul Sari Rp 770 juta lebih, Desa Sambik Elen Rp 769 juta lebih, dan Desa Karang Bajo Rp 768 juta lebih.

Sementara untuk Kecamatan Tanjung dan Pemenang sebagai berikut Desa Tanjung Rp 825 juta lebih, Desa Sokong Rp 822 juta lebih, Desa Jenggala Rp 877 juta lebih, Desa Tegal Maja Rp 784 juta lebih, Desa Sigar Penjalin Rp 845 juta lebih, Desa Medana Rp 709 juta lebih, Desa Teniga Rp 718 juta lebih, Desa Pemenang Timur Rp 825 juta lebih, Desa Pemenang Barat Rp 978 juta lebih, Desa Malaka Rp 820 juta lebih, dan Desa Gili Indah Rp 678 juta lebih. (puj/r9)

Sumber : http://www.lombokpost.net/2016/04/22/wagub-kades-jangan-takut-dan-ragu/